Selasa, 05 November 2019

#SIP Mesin Kasir Futuristik

Nama: Fran Siska Diah Masy'quro
NPM: 12516911
Kelas: 4PA-21


Pada postingan saya kali ini, saya akan membagikan hasil buah pikir saya mengenai Mesin Kasir Futuristik sebagai tugas dalam mata kuliah Sistem Informasi Psikologi.


Mengapa diperlukan mesin kasir futuristik?
Karena seiring dengan perkembangan zaman dan kecanggihan teknologi membawa manusia saat ini lebih menyukai hal-hal yang sederhana dan cepat sebagai contoh penggunaan jasa Go-Food, adanya self service machine di Mc Donald, serta sistem pembayaran online dengan Go-Pay, OVO, dan Dana. Dengan adanya mesin kasir ini membuat penggunanya merasakan kemudahan dalam bertransaksi, diantaranya adalah cepat dalam memproses transaksi jual beli dan hemat waktu yaitu tidak perlu mengantre di kasir dalam proses pembayaran.



Desain mesin kasir futuristik









Bagaimana cara kerja mesin kasir futuristik?
Mesin kasir ini dapat digunakan dengan satu syarat, yaitu setiap customer wajib memiliki “Shopping Electronic Card” sebagai alat transaksi belanja. Di dalam electronic card tertera identitas customer serta barcode yang berfungsi untuk menghubungkan rekening customer dengan barcode scanner.

Langkah-langkah penggunaan mesin kasir futuristik:
1.      Customer menentukan pilihan produk apa yang hendak dibeli
2.      Customer melakukan pemindaian barcode dari electronic card ke produk sehingga menunjukkan harga yang harus dibayarkan oleh customer
3.      Kemudian lakukan pemindaian barcode dari electronic card ke barcode scanner untuk transaksi pembayaran produk yang dibeli oleh customer
4.      Secara otomatis jumlah uang pada rekening customer yang melakukan transaksi dari electronic card akan berkurang sebagai pembayaran produk yang telah dibeli


Demikianlah rancangan mesin kasir futuristik yang saya buat. Saya berharap kelak buah pikir ini dapat tercipta, digunakan oleh masyarakat, dan bermanfaat bagi kehidupan.

Jumat, 27 Januari 2017

Asyiknya belajar PKN

Hai semua, kali ini aku mau cerita-cerita tentang asyiknya PKN. Mungkin sebagian dari kalian ada yang belum tau apa itu PKN?

PKN itu singkatan dari Pendidikan Kewarganegaraan, pendidikan yang mengingatkan kita akan pentingnya nilai-nilai hak dan kewajinan suatu warga negara agar setiap hal yang di kerjakan sesuai dengan tujuan dan cita-cita bangsa.



Berhubungan dengan bangsa dan negara jadi gak heran deh kalau isinya tentang undang-undang, pasal, politik, dan hukum. Memang agak boring sih apalagi kalau sampai harus menghafal undang-undang dengan pasal yang tidak sedikit, betul kan? Apalagi kita sudah mempelajari PKN sejak SD mula, rasanya “PKN lagi… PKN lagi…” tapi pada postinganku kali ini aku akan mengulas tentang pengalaman menyenangkan yang aku rasakan pada saat berada di kelas PKN.

Apa saja? Mari kita mulai dari awal.

Aku berkuliah di Universitas Gunadarma dengan mengambil jurusan psikologi. Sebelum aku memasuki dunia perkuliahan aku berpikir “nanti di jurusan psikologi pelajarannya kayak apa ya?” “pasti pelajarannya asik-asik” “jadi gak sabar pingin cepet-cepet masuk kuliah” begitu pikirku.



Setelah jadwal mata kuliah beredar, aku agak kecewa karena pelajarannya masih banyak yang sama dengan pelajaran SD, SMP, dan SMA seperti pelajaran komputer, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Agama, dan PKN. Aku berpikir bahwa smester 1 akan berjalan dengan sangat membosankan karena mata kuliahnya pun terlihat membosankan.

Aku mengawali smester pertamaku dengan mata kuliah PKN.

Saat itu hari Senin, hari pertamaku menimba ilmu di dunia perkuliahan. Jujur saja, kala aku memasuki ruang kelas aku merasa takut. Aku takut kalau nanti dosennya galak, karena menurut orang-orang kuliahan dosen adalah sosok yang menyeramkan, gak ada kasiannya sama mahasiswanya, tegas, beda deh sama guru SMA yang masih mentolerir kalau nilai kita jelek. Aku takut kalau nanti ternyata dosen PKN-ku galak.

Ternyata… semua jauh dari bayanganku selama ini.
Dosen PKN-ku bernama Ibu Pipit Fitriyah, hal ini berarti Bu Pipit menjadi dosen pertamaku di dunia perkuliahan. Bu Pipit berhasil membuatku mengubah pandanganku tentang dosen bahwa tidak semua dosen itu galak dan menyeramkan karena sekarang yang aku lihat Bu Pipit bukanlah dosen yang seperti itu, beliau adalah seorang dosen muda yang fresh, up to date, friendly, tentu saja dengan wawasan yang luas. Bu Pipit juga berhasil membuat pelajaran PKN yang sejak dahulu jadi pelajaran yang paling membuat bosan menjadi lebih menyenangkan.

1. Jadi orang yang up to date

Belajar PKN dengan mengkaitkan materinya pada kasus atau hal-hal yang sedang terjadi di Negara kita membuat kita kaya akan wawasan dan mengetahui apa yang sedang ramai dibicarakan orang banyak. Kita bisa jadi anak muda yang terlihat up to date dengan wawasan yang kita miliki, minimal kita jadi tau ada permasalahan apa sih di negeri ini? Dengan demikian setidaknya kita tidak terlihat kudet, hehehe.


2. Membuat kita berpikir kritis



Selama pelajaran PKN berlangsung, kita dituntut untuk banyak berpikir dan mengungkapkan gagasan. Hal tersebut memacu saya untuk berpikir out of the box maksudnya membuat saya berpikir luar biasa bukan yang biasa-biasa saja. Biasanya dari pengungkapan gagasan, timbulah perdebatan, hal tersebut semakin membuat kelas menjadi lebih seru dan tentunya kita jadi tau mana hal yang benar dan mana hal yang salah.

3. Dapat makanan ringan



Ini dia! Makanan menjadi salah satu stimulus agar para mahasiswa/i berlomba-lomba untuk menjawab pertanyaan dari para presentator. Setiap kelompok yang maju untuk presentasi ada ada saja makanan yang dibawanya dari mulai wafer, coklat, biskuit, sampai bakpau demi mendapatkan perhatian audience. Aku pribadi pun menjadi lebih semangat untuk menjawab karena ada makanannya hehehe

4. Dapat reward dari dosen



Di penghujung smester 1, Bu Pipit memberikan reward yang berupa makanan (lagi-lagi makanan ya hehehe) kepada mahasiswa dan mahasiswi favoritnya. Dengan sangat bersyukur Alhamdulillah aku termasuk yang mendapatkan makanan sebagai reward tersebut. Gak pernah terpikirkan sebelumnya kalau aku menjadi salah satu mahasiswi favoritnya Bu Pipit, katanya “Saya suka Fransiska karena dari kelompok pertama sampai terakhir, dialah yang terlihat sangat menguasai materi” Gimana gak seneng tuh? Sampai aku hafal betul kata-kata Bu Pipit yang barusan. Bu Pipit emang paling OK deh!



APA SAJA YANG SAYA AMBIL DARI PELAJARAN PKN?

Materi 1: Konsep Dasar Pendidikan Kewarganegaraan

Materi ini adalah materi yang paling dasar, mengajarkan kita akan pentingnya pendidikan kewarganegaraan. Dengan adanya pendidikan kewarganegaraan pemerintah mengharapkan para generasi muda dapat semakin mencintai dan memahami keadaan negaranya agar suatu saat negara ini dapat berjaya dengan gagasan dan kerja keras anak bangsa, mungkin itulah mengapa pendidikan kewarganegaraan terus di sosialisasikan sejak SD, SMP, SMA, sampai perguruan tinggi.

Materi 2: Warga Negara dan Sistem Kewarganegaraan

Ini adalah materi kelompok aku lho! Hehe, jujur bukan perkara yang mudah untuk memahami materi ini. Butuh waktu beberapa hari untuk aku menghafalkan dan memahami apa maksudnya ius soli, ius sanguinis, apatride, bipatride, stelsel aktif, stelsel pasif, hak opsi, hak repudiasi, naturalisasi biasa, naturalisasi istimewa, dll.
Namun karena kesulitan itu aku jadi terpacu dan semakin penasaran tentang istilah-istilah tersebut maka dari itu aku pelajari semaksimal mungkin.



Dari materi ini aku belajar pentingnya status kewarganegaraan, dimana dengan itu kita mendapatkan hak-hak yang berlaku bagi warga negara, aku pun jadi mengerti ternyata definisi antara rakyat, penduduk, dan warga Negara itu berbeda, dan aku juga belajar tentang pentingnya arti nasionalisme dan kesetiaan pada negara, yang mungkin saat ini kesetiaan kita sudah mulai melemah.

Materi 3: Identitas Nasional



Identitas adalah hal yang penting bagi seseorang, karena identitas adalah jati diri, hal-hal yang melekat pada diri seseorang. Begitupun dengan bangsa, identitas bangsa atau identitas nasional merupakan hal yang penting karena dengan identitas kita jadi mengenali mana yang orang bangsa Indonesia dan mana yang bukan. Dengan identitas nasional kita juga dapat menunjukkan eksistensi bangsa Indonesia di ranah internasional. Maka dari itu pentinglah bagi kita rakyat Indonesia untuk saling bekerjasama agar identitas nasional kita tetap terjaga.

Materi 4: Unsur-Unsur Negara

Unsur-unsur negara antara lain yakni rakyat, wilayah, pemerintahan yang berdaulat, dan pengakuan dari negara lain. Kita memahami unsur-unsur negara bertujuan antara lain untuk dapat mengkorelasikannya dengan keadaan negara misalnya kondisi politik, hokum, ekonomi, dan lain-lain dengan harapan menjadikan bangsa Indonesia dapat menjadi bangsa yang mandiri dan makmur sejahtera.

Materi 5: Konstitusi dan Tata Perundang-undangan Indonesia

Konstitusi merupakan keseluruhan dari peraturan-peraturan baik yang tertulis maupun tidak tertulis yang mengikat cara bagaimana suatu pemerintahan diselenggarakan dalam suatu masyarakat atau biasa kita sebut dengan undang-undang. Konstitusi memiliki tujuan yakni membatasi tindakan sewenang-wenang pemerintah, menjamin hak-hak rakyat, dan menetapkan pelaksanaan pemerintahan yang berdaulat.

Materi 6: Hak dan Kewajiban Warga Negara



Demi keharmonisan hidup dalam negara bhineka tunggal ika ini, kita sebagai Warga Negara Indonesia yang sah seharusnya mengetahui dan memahami apa saja yang menjadi hak-hak kita seperti hak mendapat perlindungan hukum, hak memilih dan dipilih, hak mengeluarkan pendapat, hak untuk berkehidupan layak, dan lain sebagainya. Selain hak, tentu saja kita sebagai warga negara memiliki kewajiban seperti wajib menaati hukum dan pemerintahan, wajib ikut serta dalam bela negara, wajib menghormati HAM orang lain, dan lain-lain. Hak dan kewajiban harus kita jalani dengan seimbang agar Negara Indonesia menjadi damai, tentram, dan penuh  keselarasan di dalamnya.

Materi 7: Demokrasi



Demokrasi merupakan satu hal yang tidak bisa dilepaskan dari Indonesia, mengapa demikian? Dapat kita lihat pada sila ke-4 pancasila yang berbunyi “Kerakyatan yang dipimpin oleh kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan” Pentingnya berdemokrasi telah dipaparkan dalam pancasila, dari sini kita bisa mempelajari bahwa Indonesia penuh dengan keragaman maka dari itu demokrasi sangat diperlukan oleh negara bhineka tunggal ika ini, demokrasi dibuat dengan tujuan agar kita dapat menemukan jalan keluar dengan kesepakatan bersama maka hal itu bisa disebut dengan adil.
Dalam kebebasan berpendapat, kita diharapkan menjadi seseorang yang memiliki gagasan yang tepat dan dapat menerima jika bukan kehendak kita yang terpilih sebagai hasil akhirnya. Dengan demikian dapatlah tercipta keharmonisan berbangsa dan bernegara.

Materi 8: Hak Asasi Manusia (HAM)

Akhir-akhir ini manusia di muka bumi semakin aneh-aneh saja tingkahnya, banyak manusia yang sudah melupakan kodratnya, banyaknya pembunuhan sadis, pengucilan, ketidak adilan, penculikan, hal itu sebagai bukti hak asasi manusia sudah tidak dijunjung tinggi lagi. Setiap manusia pada kodratnya memiliki hak asasi yang telah dimiliki sejak dilahirkan, sebagai manusia yang normal dan berakal budi seharusnya kita menyadari, menjaga, dan menghormati hak asasi manusia pada setiap manusia dengan demikian dapat terciptalah perdamaian yang didamba-dambakan.

Materi 9: Wawasan Nusantara



Negara Indonesia yang berbentuk kepulauan dengan beragamnya etnis, ras, golongan yang membentang dari Sabang sampai Merauke memberikan potensi konflik yang tinggi, dengan demikian perlunya Wawasan Nusantara sebagai cara pandang mengenai diri dan bentuk geografisnya sangat dibutuhkan agar masyarakat dapat lebih memahami tentang apa yang kita (Indonesia) miliki itulah yang harus kita perjuangkan. Kemajemukan Indonesia memang menjadi hal yang dapat memicu konflik tapi dengan wawasan nusantara kita akan lebih mengerti bagaimana caranya kita bersatu untuk membawa Indonesia pada kekuatan yang sesungguhnya.

Materi 10: Ketahanan Nasional

Ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan dari luar maupun dari dalam telah banyak diterima oleh bangsa Indonesia. Adanya ketahanan nasional membuat negara kita ini tetap berdiri kokoh sejak proklamasi disuarakan, itulah pentingnya ketahanan nasional. Berideologikan pancasila, Indonesia dapat berdiri ditengah-tengah dua ideology besar yaitu Liberal dan Komunis, Pancasila adalah salah satu ketahanan nasional karena dengan adanya pancasila rakyat Indonesia merasa memiliki pedoman untuk hidup berbangsa dan bernegara, merasakan bahwa Indonesia ini memang layak untuk tetap Berjaya dan diperjuangkan, maka apapun yang menjadi ancaman bangsa Indonesia kelak, kita harus dapat tetap bersama, bersatu, dan berjuang untuk negeri tercinta Indonesia.

Materi 11: Geopolitik Indonesia

Hampir sama dengan wawasan nusantara. Namun bedanya Geopolitik mungkin lebih menekankan pada daerah atau wilayahnya.

Materi 12: Geostrategi Indonesia

Geostrategi biasanya dihubung-hubungkan dengan kepentingan militer atau perang namun geostrategic di Indonesia ini diartikan sebagai metode untuk tercapainya cita-cita proklamasi melalui proses pembangunan nasional. Salah satu strateginya yaitu dengan adanya demokrasi, demokrasi diperlukan untuk menyatukan perbedaan yang ada untuk tercapainya Indonesia yang makmur sejahtera.




Nah sekarang aku mau bahas tentang berita yang lagi HOT banget nih!
Tentang korupsi.

Kalian ngerasa gak sih kalau dikit-dikit berita yang ada di televisi atau media sosial lagi lagi tentang korupsi, lagi lagi korupsi… Haduh dari zaman aku masih kecil sampai sekarang ada-ada saja kasusnya, dari mulai masa fenomenalnya Gayus Tambunan, Nazaruddin, Anas Urbaningrum, Angelina Sondakh, kasus century, kasus hambalang, dan sampai sekarang kasusnya cawagub Sylviana Murni dan hakim MK yaitu Patrialis Akbar.



Bosan gak sih dengar kasus korupsi terus dari masa ke masa..?
Pingin deh ngerasain Indonesia bebas dari kasus korupsi, oh iya menurut artikel yang dirilis media Inggris The Daily Mail 2016 posisi Indonesia pada daftar negara terkorup menunjukan peningkatan posisi dari masa sebelumnya, sekarang Indonesia berada pada posisi 88 pada daftar negara terkorup dunia. Itu berarti masa pemerintahan Pak Jokowi berhasil membawa Indonesia sedikit demi sedikit menuju ke arah yang lebih baik.

Kasus yang lagi booming sekarang yaitu kasusnya Sylviana Murni yang sekarang terjerat kasus dugaan korupsi dana bansos (bantuan sosial) dan dana pembangunan masjid padahal beliau merupakan calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 sebagai pendamping dari Agus Harimurti Yudhoyono. Hal ini tentu saja berimbas pada eksistensinya sebagai cawagub, pasti banyak orang-orang yang berpikir negatif karena hal tersebut dan mungkin bisa saja banyak orang yang jadi hilang respect pada pasangan cagub dan cawagub tersebut yaaa walaupun kasus ini belum diketahui kebenarannya seperti apa.



Sylviana Murni telah mengikuti penyidikan dan mengatakan kalau dana bansos itu keliru, dana tersebut adalah dana hibah, begitu kata bu Sylvi.

Pengumuman tersangka Sylviana Murni terkait kasus korupsi hanyalah soal waktu, jadi mari kita ikuti terus perkembangan berita tersebut supaya kita dapat menentukan mana yang terbaik bagi DKI Jakarta.

Indonesia adalah negara demokrasi, dimana hal itu dapat diartikan pemerintahan dari rakyat, untuk rakyat, dan oleh rakyat maka dari itu seluruh rakyat bebas memilih sesuai dengan kehendaknya yang menurutnya adalah pilihan terbaik. Saya berpikir disini rakyat-rakyat DKI Jakarta sudah semestinya dapat berpikir dengan kritis untuk menentukan pilihannya, siapakah yang tepat untuk memimpin kota Jakarta tercinta ini. Dengan melihat kualitas dari pasangan calon gubernur dan wakil gubernur kita dapat memilih dan mengira manakah yang tepat untuk membawa Jakarta agar lebih berjaya dan tentu saja jauh dari berbagai ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan yang menghadang.



Sebagai Warga Negara yang baik lebih tepatnya warga DKI Jakarta, kita harus mengikuti jalannya proses kegiatan pilkada karena ini termasuk hak dan kewajiban kita untuk memilih dan dipilih, apalagi DKI Jakarta merupakan Ibukota Negara maka dari itu pilihan kita sangat berpengaruh pula untuk kemajuan Indonesia. Hindari golput dan marilah kita tentukan nasib DKI Jakarta dengan bijak.

Siapapun yang nantinya terpilih semoga itu adalah pilihan terbaik untuk kelangsungan DKI Jakarta dan tentunya Indonesia. Aamiin.

Picture source:

Selamat Tinggal 2016 (Part 2)

Hai semua! At the first part, aku udah certain tentang kesedihan aku di 2016.
Sebenarnya selain membawa kesan perjuangan, 2016 juga turut serta dalam mengubah gaya hidup, penampilan, dan hobi aku lho. Entah bagaimana caranya, tapi 2016 berhasil membuatku berubah.
Aku gak pernah menyangka hal-hal ini akan terjadi:

1.       Suka Makanan Pedas




Mungkin lebih tepatnya sudah berani makan makanan pedas. Kalau kalian yang sudah kenal aku sejak lama pasti kalian tau kalau aku paling anti dengan makanan pedas, setiap membawa bekal ke sekolah pasti selalu disertai kecap manis karena aku memang suka makanan yang manis.




Berawal dari basreng (baso goreng), kebetulan teman-teman sekelasku suka mengkonsumsi makanan tersebut waktu itu aku hanya mencoba, ternyata rasanya pedas tentu aku gak suka, tapi hampir setiap hari aku minta basreng ke teman, seperti nikotin lama-lama aku kecanduan. Aku mulai ikut-ikutan beli basreng 2 bungkus disertai minuman dingin sebagai penawar kalau aku kepedesan.

Mengkonsumsi basreng membuat tenggorokanku bermasalah.

Sebenarnya aku dilarang mengkonsumsi makanan pedas dan es yang terlalu banyak, karena aku mudah sekali terserang radang tenggorokan, jika sudah begitu kemudian aku sakit dan tidak dapat beraktivitas seperti keadaan normal.




Berlanjut dengan mie instan, biasanya kalau aku masak mie instan cukup bumbu yang di dalam kemasan saja. Tapi aku jadi ikut-ikutan mama dengan menambahkan 3 atau 5 irisan cabai rawit dan irisan bawang merah, ternyata enak. Aku semakin ketagihan.

Semakin lama, aku jadi suka makanan pedas sampai-sampai aku selalu me-request kepada mama agar apa saja yang dimasaknya supaya pedas “Ma, kangkungnya pedes ya”, “Ma, bikin ayam disambelin doong”, malah kadang protes “Ma, kurang pedes nih”. Mamaku sampai heran.

Sebulan sekali aku pergi ke dokter karena radang tenggorokan, sampai dokternya saja hafal kalau aku pasti sakit radang. Aku juga selalu menyiapkan obat radang di rumah untuk berjaga-jaga kalau aku sudah merasakan sakit di tenggorokan.

Mengapa hal itu terjadi? Karena hampir setiap hari aku mengkonsumsi makanan pedas. Cukup lama aku bertahan pada kondisi yang seperti itu sakit – sembuh – sakit lagi – sembuh lagi begitu terus…. Sampai akhirnya tenggorokanku sudah kebal dalam menerima makanan pedas dan minuman dingin. Alhamdulillah sekarang aku udah gak pernah sakit radang tenggorokan lagi, paling yaaa sakit perut karena kebanyakan makan pedas.

Sekarang aku jadi suka sekali makan rujak, makan samyang, makan sambal. Wow ternyata enak ya!

Oh iya, katanya kalau suka makanan pedas dapat memperkuat sistem imun loh! Hehehe

2.       Menjomblo

(Sudah aku ceritakan sedikit pada part 1)

Awalnya aku bukan tipe perempuan yang betah menjomblo, entah mengapa setelah aku mengambil keputusan untuk sendiri, aku jadi merasa enjoy dengan hidup seperti ini.

Aku bisa banyak memiliki waktu untuk diri sendiri, mengintrospeksi diri, memperbaiki diri, mengembangkan kemampuan, lebih tepatnya menyiapkan diri untuk menjadi istri yang baik bagi suami dan ibu yang hebat untuk anak-anakku nanti. hehehe

Aku bebas melakukan apa saja tanpa harus menjaga perasaan orang lain, ya walaupun dulu juga aku tidak dikekang tapi kalau punya hubungan pasti kita harus saling menjaga perasaan, ya kan? 

Untuk sekarang memang ada yang menarik perhatian, tapi entah mengapa aku jadi kehilangan selera untuk memulai sebuah hubungan lagi,

Daaan sejauh ini aku berpikir bahwa menjomblo bukan sesuatu yang menyedihkan kok malah aku merasa bahwa inilah saatnya aku melangkah untuk perbaikan hidup ke arah yang lebih baik.

Hingga pada suatu hari nanti yang entah kapan datangnya, aku dapat kembali membuka hati untuk memulai suatu hubungan lagi.




3.       Suka Drama Bollywood

Hahaha ini dia yang paling tidak aku sangka-sangka.

Jadi gini, mamaku penggemar berat film India apalagi genrenya action dan romance ditambah pemeran utamanya Shah Rukh Khan, ah pokoknya mama gak pernah kelewatan kalau ada film india di TV. Dulu tuh aku benci sama film India soalnya aku pikir lebay kebanyakan nyanyi dan joget sana-sini, sampai aku gak kebagian nonton film kartun kalau mama sudah terhanyut dalam film India kadang sampai nangis-nangis.




Liburan kelulusan kurang lebih 2 bulan aku gak punya kegiatan apa-apa. Kerjaan aku nonton tv terus kalau gak streaming film.

Pagi itu setelah aku mandi, seperti biasa aku sarapan sembari nonton TV. Karena kartun sudah habis jadi aku harus mencari-cari acara TV yang seru. Mungkin saat itu sekitar jam 09.00 WIB acara di TV kebanyakan acara musik dan gossip, aku gak suka. Setelah aku menekan tombol di remot terus-terusan aku menemukan film India (bollywood), karena tidak ada pilihan lain yasudah apa boleh buat, aku nikmati saja.




Semakin lama, aku semakin terhanyut dalam alur kisah filmnya yang menarik, yang pada saat itu judul filmnya adalah Mujhse Dosti Karoge. Aku terus mengikuti film itu hingga selesai dan parahnya film itu berhasil membuat aku menangis tersedu-sedu. Keesokan paginya aku nonton TV dengan chanel yang sama berharap ada film India lagi hehe dan ternyata tepat dugaan, hingga rutin setiap pagi aku nonton film drama bollywood.

Sejak saat itu Mujhse Dosti Karoge membuat aku ketagihan dan mulai mencari tau banyak tentang film-film India lain yang belum aku tonton.

Dan sekarang aku sudah menonton banyaaak film India dengan berbagai genre kebanyakan sih romance, seru banget! Apalagi kalau yang main om Shah Rukh Khan waduuuh kayaknya selera aku diturunkan dari sang mama nih.

Saking sukanya sama film-film itu, aku sampai menirukan sesuatu yang khas dari India yaitu menggunakan gelang kaki. Karena film Mohabbatein aku jadi minta dibelikan gelang kaki. 




Sekarang aku benar-benar merasa sangat suka bahkan sudah mulai cinta terhadap bollywood. Hehehe jadi kalau ada diantara kalian yang suka juga sama india-indiaan bisa ngobrol-ngobrol banyak deh sini sama akuuu.

4.       Kacamata

Dulu sempat penasaran sih, apa yang dilihat orang yang bermata minus saat tidak menggunakan kacamata?

Tahun 2016 menjadikan aku sebagai perempuan berkacamata karena mungkin aku lebih sering menghabiskan waktu di depan layar laptop akhirnya mataku menderita rabun jauh (miopi), beberapa bulan kemudian setelah melakukan check kembali ternyata minusku bertambah. Akhirnya aku pakai kacamata deh sampai sekarang.

Agak ribet sih sebenarnya tapi ya sudahlah dari pada aku tidak bisa melihat sana-sini?

Ohiya menurut buku yang aku baca tentang kesan pertama, menggunakan kacamata akan menimbulkan kesan jenius pada pemakainya lho. Jadi kalau kamu tidak punya masalah pada matamu tapi ingin dianggap jenius atau pintar, kamu bisa menggunakan kacamata sebagai solusinya tapi lebih baik jika pintar sungguhan kan? Solusi untuk menjadi pintar sungguhan hanya satu, yaitu belajar hehehe

5.       Hobi Membaca Buku




Buku adalah jendela dunia, begitu katanya.

Tapi dari dulu aku jarang banget baca buku, baca buku cuma kalau mau ujian saja, dulu sempat gemar membaca novel tapi karena membaca novel membuat aku jadi lupa belajar, mama jadi melarang aku untuk membeli-beli novel lagi.

Tahun ini aku sudah resmi menjadi mahasiswa psikologi, setelah aku rasakan ternyata aku gak salah pilih jurusan. Aku merasa enjoy belajar dibidang ini malah aku sukaa bangett!

Setiap ke toko buku, aku selalu menghampiri rak buku yang bergenre psikologi atau self-improvement, semua buku-buku disitu tampak menarik akhirnya aku membeli satu buku. Setelah aku baca, aku semakin tertarik dan selalu mencoba memperdalam ilmu pengetahuanku tentang psikologi dari buku ataupun dari internet.




Sekarang aku jadi gemar membeli buku tentang psikologi, bisa aku baca untuk sekedar mengisi waktu luang dengan memperkaya diri dengan ilmu-ilmu yang bermanfaat.


Yaa, seperti itulah kehidupanku saat ini. Perubahan yang aku rasakan di tahun 2016 akan terbawa sampai 2017 atau bahkan mungkin selamanya?

Satu hal yang aku pelajari adalah

Di dalam buku The Secret terdapat teori Law Of Attraction yang mengajarkan bahwa “pada saat kita menaruh fokus pada hal yang kita tidak suka (benci), itu bukan menjauhkan diri kita pada hal tersebut tapi malah akan mendekatkan kita pada hal tersebut” 

Percaya atau tidak itu sudah hukum alam, jadi usahakanlah untuk tidak membenci sesuatu dengan sangat mendalam karena hal tersebut hanya akan mendekatkan kita bukan malah menjauhkannya.

Contohnya, dulu aku anti makanan pedas, benci film-film bollywood, dan tidak suka membaca buku. Dengan kekuatan alam semesta, kini aku sangat akrab dengan hal-hal tersebut.

Mari sambut 2017 dengan cinta dan kebahagiaan.



Sabtu, 07 Januari 2017

Selamat Tinggal 2016 (Part 1)

Selamat tahun baru 2017! Semoga segala impian dan cita-cita yang belum tercapai di 2016 bisa kita raih di tahun ini. 

Sebenarnya postinganku kali ini lebih kearah curhats ya (curhats : curahan hati Siska) silahkan membaca dan semoga bisa mengambil pelajaran yang bermanfaat.

Prolog

Pada perayaan malam tahun baru 2017 aku dan keluarga menginap di sebuah pulau, sejujurnya aku tidak begitu suka dengan suasana pantai dan laut namun saat itu aku merasa tenang duduk sendiri di tepi pantai, bagaimana tidak? Senja disana sangat indah, melihat langit biru yang luas dengan kumpulan awan putih bersinar jingga, hamparan pasir putih yang disambut gulungan ombak, dan lautan lepas yang menari seakan mengajakku tenggelam bersamanya.



Sejenak aku merenung, berpikir bahwa apa yang telah Tuhan berikan padaku sudah sangat luar biasa banyaknya. Aku bersyukur Alhamdulillah karena saat itu aku masih diberikan kesempatan menikmati hidup dipenghujung 2016 dan aku mengerti mengapa Tuhan masih menghidupkanku sampai saat ini, itu karena Tuhan memberikan aku kesempatan untuk memperbaiki keadaan yang aku alami pada masa sebelumnya.

Malamnya, aku dan keluargaku menikmati hembusan angin laut serta pesta kembang api disana, 2017 telah tiba aku menitikkan air mata bukan karena aku kelilipan pasir, bukaan! Tapi karena aku merasa lega dengan berakhirnya 2016.




2016 yang menyakitkan

Buat aku 2016 bukanlah tahun yang mudah. Setiap mengingat betapa sulitnya aku bertahan kala itu, air mata ini selalu menetes.

1. Mama di-PHK (Akhir Desember 2015)

Mama bekerja di salah satu perusahaan swasta itu kurang lebih 30 tahun, setiap hari mama kerja keras buat menghidupi dan menyenangkan aku, hingga apa saja yang aku mau bisa langsung diberikan. Tiba-tiba ada kabar kalau mama sudah gak bekerja. Aku tau mama sedih tapi mama gak menampakkan kesedihan itu di depan aku, mama bilang “Siska gak usah khawatir ya, ga usah mikirin uang jajan siska berkurang, ga usah mikirin ga bisa kuliah. Kalau siska mau main sama temen-temen, mama pasti kasih uang ke Siska kok. Oh iya masalah kuliah, kan masih ada uang dari bapak yaa nanti kalau kurang mama bakal usaha apa aja untuk biaya kuliah Siska. Siska harus tetap semangat ya!” kira-kira itulah yang mama bicarakan ke aku tapi sebenarnya pakai bahasa jawa.

Sedih, mama yang jatuh tapi mama masih bisa menguatkan aku. Ya memang saat itu ada kekhawatiran aku kalau nantinya aku gak bisa kuliah. Saat itu hidupku berubah menjadi lebih hemat, gak bisa sering-sering hangout bareng teman, kalau mau beli sesuatu harus aku pikir perlu banget atau enggak ya?, dan  gak berani minta uang ke mama.

Kemudian mama mencoba usaha dagang nasi, aku gak kepikiran kalau ternyata pekerjaan itu akan lebih merepotkan. Aku harus bangun pagi untuk mengantar barang dagangan mama, sore sampai malam harus bantu menyiapkan sayur-sayuran, mama juga harus masak mulai jam 2 malam karena itu mama jadi sering sakit-sakitan, padahal penghasilannya gak seberapa.

Juli 2016 – gak tega sama kondisi mama yang sering sakit akhirnya aku memutuskan untuk melarang mama berjualan.

Beberapa bulan kemudian Alhamdulillah mama dapat pekerjaan lagi, aku senang melihat mama senyum, bahagia, dan sehat seperti ini.

Pelajaran:
- Senyuman mama adalah kebahagiaan buat aku, aku ngerasain kontak batin yang sangat kuat. Dimana kami berdua sama-sama mencoba menguatkan satu sama lain padahal diri kita masing-masing gak sanggup menahan bebannya.
- Aku mau jadi kayak mama, yang punya disiplin tinggi dalam bekerja, mau berusaha, berjuang dalam kondisi apapun.
- Dari pengalamanku selama berbulan-bulan menahan jajan, ga berani minta uang, dan hidup serba hemat, sekarang aku ngerti pentingnya menabung.

2. Mengejar PTN

Perguruan Tinggi Negeri memang hal yang didamba-dambakan para pelajar, akan mendapat prestis yang tinggi kalau seorang siswa bisa mendapatkannya. Aku termasuk seseorang yang mendamba PTN, aku berjuang keras untuk itu. Sekolah dari pagi sampai siang/sore ( +PM ), disambung les bimbel sampai maghrib malah kadang sampai jam 8 malam (sering kali sampai ketiduran), di rumah masih harus buka catatan untuk sekedar dibaca. Kegiatan itu aku lakukan setiap hari kecuali Sabtu & Minggu. Melelahkan sekali.




Tidak ada yang sia-sia, rutinitasku berbuah manis, raporku selalu bernilai bagus bisa dibilang diatas rata-rata, mama senyum bahagia liat hasil kerja keras anaknya, mama senyum? Artinya aku bahagia.
Begitupun hasil ujian nasional. Aku sangat bangga dengan apa yang aku dapatkan, bermodal kerja keras dan kejujuran akhirnya aku mendapat nilai yang cukup baik pada UN 2016




Bahasa Indonesia: 88,0
Matematika: 92,5
Geografi: 92,0
Ekonomi: 77,5

Yang sangat disayangkan adalah
Sosiologi: 60,0
Bahasa Inggris: 52,0

Sosiologi, aku pikir soalnya akan mudah maka tidak terlalu aku pelajari tapi nyatanya… aku terlalu menyepelekan yang mudah-mudah sehingga itulah hasil yang aku dapat. “Sebesar keinsyafanmu, sebesar itulah yang kau dapat” wejangan dari guru sosiologiku kala itu.

Bahasa Inggris, yaa memang aku tidak mahir dalam berbahasa Inggris ditambah dengan text yang sangat panjang membuatku pusing akhirnya aku asal-asalan dalam mengerjakan soal tersebut.

Kembali ke PTN – Rutinitasku kala itu memang berbuah manis pada rapor dan hasil ujian nasionalku tapi naasnya tidak berbuah manis pada hasil SNMPTN. Aku gagal lolos pada SNMPTN, yang pada saat itu aku memilih:

1. Psikologi – UI
2. Sosiologi – UI
3. Manajemen Komunikasi – UNPAD

Awalnya aku tidak sedih sama sekali, aku langsung berpikir untuk memulai perjuangan baru pada SBMPTN. Di rumah, aku berkabar pada orang tua-ku “Pak, Ma, Siska ga lolos” mereka cuma senyum terus yaa namanya orang tua mereka pasti membangkitkan semangat anaknya “masih ada SBMPTN kan? Jangan menyerah anakku” begitu kata bapak. Tiba-tiba aku menangis, aku merasa gagal saat itu. Tapi mereka selalu ada untukku dan berkata “apapun yang terjadi pasti itu yang terbaik untuk kamu”

SBMPTN

SBMPTN lebih membuatku frustasi dengan soal-soal yang sulitnya minta ampun maka dari itu aku jadi agak males untuk belejar SBMPTN. Setiap hari aku berdoa “Ya Allah, berikanlah tempat yang terbaik untukku. Jika rezekiku ada di SBMPTN maka mudahkanlah namun jika bukan maka bantu aku mengikhlaskannya” itulah yang aku ucapkan hampir setiap hari.

SBMPTN dimulai, aku telat masuk kelas karena ada kesalahan teknis. Nomor ujianku tidak terdaftar ditempat aku mengikuti ujian, akhirnya sekitar 20 menit berlalu aku baru bisa masuk kelas dan mengerjakan soalnya. Ternyata soalnya sangat sulit, aku tidak bisa mengerjakan matematika sama sekali. Yaa OK, aku sudah hopeless namun hati ini tak berhenti berdoa.

Saat pengumuman tiba, ternyata aku tidak lolos dalam SBMPTN. Sungguh tragis kisah ini. Aku kembali menangis namun kali ini lebih kencang dari yang sebelumnya. Aku tau kenapa aku gak lolos dalam SBMPTN, itu karena mamaku tidak mengizinkan aku hidup jauh darinya. Karena pilihanku semua di Bandung

1. Manajemen Komunikasi – UNPAD
2. Humas – UNPAD
3. Pendidikan Geografi – UPI

Akhirnya karena aku mendapat beasiswa di Universitas Gunadarma, aku daftar disitu dengan jurusan yang dari awal sudah aku minati yaitu psikologi. Aku bahagia bahkan sangat bahagia berada disini dengan jurusan yang aku minati, aku nyaman, semua teman-temannya baik, aku suka pelajarannya. Terima kasih ya Allah karena telah mengabulkan doa-ku “berikan tempat yang terbaik untukku”

Pelajaran:
- Tidak ada hal yang sia-sia dalam belajar
- Percayalah bahwa Tuhan akan memberikan yang terbaik
- Minta restu kepada kedua orang tua itu penting untuk melancarkan segala rencana
- Kenali kemampuanmu, jangan paksakan jika tidak mampu
- Bersungguh-sungguhlah dalam mencapai sesuatu
- Jangan menyerah! karena setelah kesulitan pasti ada kemudahan
- Tuhan lebih tau segalanya, ikuti jalannya dengan senang hati maka insha Allah kita akan bahagia
- Jangan pernah ketiduran di les-an hehehe

3. Perubahan kepribadian (Ekstrovert – Introvert)




Sejak kecil aku dikenal sebagai anak yang aktif, ceria, banyak bicara, dll (Ekstrovert) tapi di penghujung masa SMA, aku merasa kepribadianku berubah. Aku mengalami suatu guncangan dalam diri yang tidak dapat aku sampaikan disini, permasalahan yang menimpaku makin sulit untuk aku taklukan seperti banyak dibenci orang, punya musuh, merasa kebahagiaanku terusik. Saat itu aku mulai menjadi seorang introvert, aku suka menyendiri, aku bahagia dengan duniaku sendiri, aku lebih suka memendam rahasia, kepercayaan diriku menurun, aku jadi suka lagu mellow, aku tidak begitu akrab dengan orang sekitar, bahkan teman dekatku pun bisa dihitung jari.

Ada beberapa hal yang tidak dapat aku ungkapkan kepada siapapun dan jujur saja hal itu sangat-sangat megganggu, aku merasa tidak bisa dimengerti lagi. Perubahan kepribadian membuat semua perasaan dan hal-hal dalam diri ini ikut berubah jadi sering gelisah, panikan, selalu murung, merasa tidak cocok dengan orang banyak, individualistis.




Aku lega sekarang lingkunganku yang baru terasa lebih nyaman dan lebih menghargai aku, aku bisa menjadi seseorang yang aku inginkan, aku bebas dan saat ini aku berusaha menjadi seorang ambivert (seimbang antara introvert dan ekstrovert)

Pelajaran:
- Perjuangkan hal yang membuatmu bahagia, jangan biarkan hal kecil merusak kebahagiaanmu
- Bukan orang lain yang membuat kita bahagia tapi kitalah yang membuat diri sendiri bahagia
- Menjadi berbeda itu bukan masalah, karena menjadi sama sudah terlalu mainstream
- Bagaimana kita dapat membahagiakan orang lain kalau diri sendiri tidak bahagia?

4. Relationship

Siapa sangka hubungan aku dan dia akan selesai ditahun ini? Hubungan yang sudah kita jalani kurang lebih sejak 4 tahun yang lalu tiba-tiba selesai pada September 2016. Memutuskan untuk mengakhiri sebuah hubungan bukan perkara yang mudah, butuh konsistensi yang kuat untuk memulai langkah sendiri apalagi 4 tahun bersama bukanlah waktu yang singkat.




Hubungan kita berjalan sangat baik, tapi memang perasaanku yang sedang kacau saat itu sehingga dengan sangat mudah aku mengakhirinya. Terkadang kesalahan kecil yang kita anggap biasa akan menjadi permasalahan besar kalau kita memilih untuk memendamnya saja, karena kesalahan kecil itu akan menggunung dan dapat meledak kapan saja.

Manusia memang tidak ada yang sempurna, dibalik hal-hal menyebalkan yang ada pada dirinya dia adalah laki-laki yang sederhana, manis, perhatian, penyayang. Tak pernah dia mengeluhkan satu hal pun tentang aku, walau banyak yang mencela, menggembor-gemborkan segela keburukanku, tapi dia selalu bertahan pada keyakinannya untukku. Dia yang selalu “bela-belain” aku, tertawa pada guyonanku yang tidak lucu, mendengarkan segala keluh-kesahku. Kebaikannya padaku tidak akan cukup jika aku tulis disini.

Syukurnya sekarang kita masih berteman baik, aku masih siap berada disampingnya saat dia butuh dan begitupun sebaliknya. Jodoh siapa yang tau? Sekarang kita hanya perlu memperbaiki diri masing-masing untuk mempersiapkan diri menuju masa depan yang cerah. Semoga hidup kita bahagia ya, Riz. “Kalau jodoh juga nanti kita bersama lagi kok”




Kata Tulus:
“Izinkan aku pergi dulu, yang berubah hanya tak lagi ku milikmu
Kau masih bisa melihatku, kau harus percaya ku tetap teman baikmu”

Pelajaran:
- Jangan suka memendam masalah sekecil apapun, itu gak baik untuk keharmonisan suatu hubungan
- Cobalah keluar dari zona aman, siapa tau mengasyikkan
- Dunia kita masih luas, lebih baik kita mengembangkan segala kemampuan yang kita miliki agar menjadi pribadi yang mengesankan banyak orang
- Jangan pernah nyuekin pasangan kamu ya, nanti dia ngambek terus minta putus deh wkwk
- Jangan musuhan sama mantan, biarpun mantan tapi setidaknya dia pernah menjadi pelangi di awan kelabu kita dan….. siapa tau nanti kita jodoh terus balikan lagi? Hahaha

Begitulah.

Jadi kalau di luar sana ada yang mengira bahwa hidup aku senang-senang terus, kalian salah besar. Permasalahan diatas sudah cukup menggambarkan bagaimana perjuanganku melawan diri sendiri dan melawan dunia luar dari Januari sampai akhir 2016.

2016 memang bukan tahun yang menyenangkan, melainkan tahun perjuangan.

Terima kasih 2016, terima kasih untuk memberikan aku pelajaran yang sangat luar biasa. Tentu saja hal-hal ini akan membuatku menjadi dewasa dalam melangkah di tahun 2017. Seperti kata pepatah “pengalaman adalah guru terbaik”.

Terima kasih atas jatuh bangunnya, yang sepertinya lebih banyak jatuhnya daripada bangunnya. hehe

 I’m done with you, 2016.