Hai semua, kali ini aku mau cerita-cerita tentang asyiknya PKN.
Mungkin sebagian dari kalian ada yang belum tau apa itu PKN?
PKN itu singkatan dari Pendidikan Kewarganegaraan, pendidikan yang mengingatkan kita akan pentingnya
nilai-nilai hak dan kewajinan suatu warga negara agar setiap hal yang di kerjakan sesuai dengan tujuan dan cita-cita bangsa.
Berhubungan dengan bangsa dan
negara jadi gak heran deh kalau isinya tentang undang-undang, pasal, politik,
dan hukum. Memang agak boring sih
apalagi kalau sampai harus menghafal undang-undang dengan pasal yang tidak
sedikit, betul kan? Apalagi kita sudah mempelajari PKN sejak SD mula, rasanya
“PKN lagi… PKN lagi…” tapi pada postinganku kali ini aku akan mengulas tentang
pengalaman menyenangkan yang aku rasakan pada saat berada di kelas PKN.
Apa saja? Mari kita mulai dari
awal.
Aku berkuliah di Universitas Gunadarma
dengan mengambil jurusan psikologi. Sebelum aku memasuki dunia perkuliahan aku
berpikir “nanti di jurusan psikologi pelajarannya kayak apa ya?” “pasti
pelajarannya asik-asik” “jadi gak sabar pingin cepet-cepet masuk kuliah” begitu
pikirku.
Setelah jadwal mata kuliah beredar, aku agak kecewa karena pelajarannya masih banyak yang sama dengan pelajaran SD, SMP, dan SMA seperti pelajaran komputer, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Agama, dan PKN. Aku berpikir bahwa smester 1 akan berjalan dengan sangat membosankan karena mata kuliahnya pun terlihat membosankan.
Aku mengawali smester pertamaku
dengan mata kuliah PKN.
Saat itu hari Senin, hari pertamaku
menimba ilmu di dunia perkuliahan. Jujur saja, kala aku memasuki ruang kelas
aku merasa takut. Aku takut kalau nanti dosennya galak, karena menurut orang-orang
kuliahan dosen adalah sosok yang menyeramkan, gak ada kasiannya sama
mahasiswanya, tegas, beda deh sama guru SMA yang masih mentolerir kalau nilai
kita jelek. Aku takut kalau nanti ternyata dosen PKN-ku galak.
Ternyata… semua jauh dari
bayanganku selama ini.
Dosen PKN-ku bernama Ibu Pipit
Fitriyah, hal ini berarti Bu Pipit menjadi dosen pertamaku di dunia
perkuliahan. Bu Pipit berhasil membuatku mengubah pandanganku tentang dosen
bahwa tidak semua dosen itu galak dan menyeramkan karena sekarang yang aku
lihat Bu Pipit bukanlah dosen yang seperti itu, beliau adalah seorang dosen
muda yang fresh, up to date, friendly, tentu saja dengan wawasan yang
luas. Bu Pipit juga berhasil membuat pelajaran PKN yang sejak dahulu jadi
pelajaran yang paling membuat bosan menjadi lebih menyenangkan.
1. Jadi orang yang
up to date
Belajar PKN dengan mengkaitkan materinya pada kasus atau hal-hal yang sedang terjadi di Negara kita membuat kita kaya akan wawasan dan mengetahui apa yang sedang ramai dibicarakan orang banyak. Kita bisa jadi anak muda yang terlihat up to date dengan wawasan yang kita miliki, minimal kita jadi tau ada permasalahan apa sih di negeri ini? Dengan demikian setidaknya kita tidak terlihat kudet, hehehe.
2. Membuat kita berpikir kritis
Selama pelajaran PKN berlangsung, kita dituntut untuk banyak berpikir dan mengungkapkan gagasan. Hal tersebut memacu saya untuk berpikir out of the box maksudnya membuat saya berpikir luar biasa bukan yang biasa-biasa saja. Biasanya dari pengungkapan gagasan, timbulah perdebatan, hal tersebut semakin membuat kelas menjadi lebih seru dan tentunya kita jadi tau mana hal yang benar dan mana hal yang salah.
3. Dapat makanan ringan
Ini dia!
Makanan menjadi salah satu stimulus agar para mahasiswa/i berlomba-lomba untuk
menjawab pertanyaan dari para presentator. Setiap kelompok yang maju untuk
presentasi ada ada saja makanan yang dibawanya dari mulai wafer, coklat,
biskuit, sampai bakpau demi mendapatkan perhatian audience. Aku pribadi pun
menjadi lebih semangat untuk menjawab karena ada makanannya hehehe
4. Dapat reward dari dosen
Di penghujung
smester 1, Bu Pipit memberikan reward
yang berupa makanan (lagi-lagi makanan ya hehehe) kepada mahasiswa dan
mahasiswi favoritnya. Dengan sangat bersyukur Alhamdulillah aku termasuk yang
mendapatkan makanan sebagai reward tersebut. Gak pernah terpikirkan sebelumnya
kalau aku menjadi salah satu mahasiswi favoritnya Bu Pipit, katanya “Saya suka Fransiska karena dari kelompok
pertama sampai terakhir, dialah yang terlihat sangat menguasai materi” Gimana
gak seneng tuh? Sampai aku hafal betul kata-kata Bu Pipit yang barusan. Bu
Pipit emang paling OK deh!
APA SAJA YANG
SAYA AMBIL DARI PELAJARAN PKN?
Materi 1: Konsep Dasar Pendidikan Kewarganegaraan
Materi ini
adalah materi yang paling dasar, mengajarkan kita akan pentingnya pendidikan
kewarganegaraan. Dengan adanya pendidikan kewarganegaraan pemerintah
mengharapkan para generasi muda dapat semakin mencintai dan memahami keadaan
negaranya agar suatu saat negara ini dapat berjaya dengan gagasan dan kerja
keras anak bangsa, mungkin itulah mengapa pendidikan kewarganegaraan terus di
sosialisasikan sejak SD, SMP, SMA, sampai perguruan tinggi.
Materi 2: Warga Negara dan Sistem Kewarganegaraan
Ini adalah
materi kelompok aku lho! Hehe, jujur bukan perkara yang mudah untuk memahami
materi ini. Butuh waktu beberapa hari untuk aku menghafalkan dan memahami apa
maksudnya ius soli, ius sanguinis, apatride, bipatride, stelsel aktif, stelsel
pasif, hak opsi, hak repudiasi, naturalisasi biasa, naturalisasi istimewa, dll.
Namun karena
kesulitan itu aku jadi terpacu dan semakin penasaran tentang istilah-istilah
tersebut maka dari itu aku pelajari semaksimal mungkin.
Dari materi ini
aku belajar pentingnya status kewarganegaraan, dimana dengan itu kita
mendapatkan hak-hak yang berlaku bagi warga negara, aku pun jadi mengerti
ternyata definisi antara rakyat, penduduk, dan warga Negara itu berbeda, dan
aku juga belajar tentang pentingnya arti nasionalisme dan kesetiaan pada
negara, yang mungkin saat ini kesetiaan kita sudah mulai melemah.
Materi 3: Identitas Nasional
Identitas
adalah hal yang penting bagi seseorang, karena identitas adalah jati diri,
hal-hal yang melekat pada diri seseorang. Begitupun dengan bangsa, identitas
bangsa atau identitas nasional merupakan hal yang penting karena dengan
identitas kita jadi mengenali mana yang orang bangsa Indonesia dan mana yang
bukan. Dengan identitas nasional kita juga dapat menunjukkan eksistensi bangsa
Indonesia di ranah internasional. Maka dari itu pentinglah bagi kita rakyat
Indonesia untuk saling bekerjasama agar identitas nasional kita tetap terjaga.
Materi 4: Unsur-Unsur Negara
Unsur-unsur
negara antara lain yakni rakyat, wilayah, pemerintahan yang berdaulat, dan
pengakuan dari negara lain. Kita memahami unsur-unsur negara bertujuan antara
lain untuk dapat mengkorelasikannya dengan keadaan negara misalnya kondisi
politik, hokum, ekonomi, dan lain-lain dengan harapan menjadikan bangsa
Indonesia dapat menjadi bangsa yang mandiri dan makmur sejahtera.
Materi 5: Konstitusi dan Tata Perundang-undangan Indonesia
Konstitusi
merupakan keseluruhan dari
peraturan-peraturan baik yang tertulis maupun tidak tertulis yang mengikat cara
bagaimana suatu pemerintahan diselenggarakan dalam suatu masyarakat atau biasa
kita sebut dengan undang-undang. Konstitusi memiliki tujuan yakni membatasi
tindakan sewenang-wenang pemerintah, menjamin hak-hak rakyat, dan menetapkan
pelaksanaan pemerintahan yang berdaulat.
Materi 6: Hak dan Kewajiban Warga Negara
Demi keharmonisan
hidup dalam negara bhineka tunggal ika ini, kita sebagai Warga Negara Indonesia
yang sah seharusnya mengetahui dan memahami apa saja yang menjadi hak-hak kita
seperti hak mendapat perlindungan hukum, hak memilih dan dipilih, hak
mengeluarkan pendapat, hak untuk berkehidupan layak, dan lain sebagainya.
Selain hak, tentu saja kita sebagai warga negara memiliki kewajiban seperti
wajib menaati hukum dan pemerintahan, wajib ikut serta dalam bela negara, wajib
menghormati HAM orang lain, dan lain-lain. Hak dan kewajiban harus kita jalani
dengan seimbang agar Negara Indonesia menjadi damai, tentram, dan penuh keselarasan di dalamnya.
Materi 7: Demokrasi
Demokrasi
merupakan satu hal yang tidak bisa dilepaskan dari Indonesia, mengapa demikian?
Dapat kita lihat pada sila ke-4 pancasila yang berbunyi “Kerakyatan yang
dipimpin oleh kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan” Pentingnya
berdemokrasi telah dipaparkan dalam pancasila, dari sini kita bisa mempelajari
bahwa Indonesia penuh dengan keragaman maka dari itu demokrasi sangat
diperlukan oleh negara bhineka tunggal ika ini, demokrasi dibuat dengan tujuan
agar kita dapat menemukan jalan keluar dengan kesepakatan bersama maka hal itu
bisa disebut dengan adil.
Dalam kebebasan
berpendapat, kita diharapkan menjadi seseorang yang memiliki gagasan yang tepat
dan dapat menerima jika bukan kehendak kita yang terpilih sebagai hasil
akhirnya. Dengan demikian dapatlah tercipta keharmonisan berbangsa dan
bernegara.
Materi 8: Hak Asasi Manusia (HAM)
Akhir-akhir ini
manusia di muka bumi semakin aneh-aneh saja tingkahnya, banyak manusia yang
sudah melupakan kodratnya, banyaknya pembunuhan sadis, pengucilan, ketidak
adilan, penculikan, hal itu sebagai bukti hak asasi manusia sudah tidak
dijunjung tinggi lagi. Setiap manusia pada kodratnya memiliki hak asasi yang
telah dimiliki sejak dilahirkan, sebagai manusia yang normal dan berakal budi
seharusnya kita menyadari, menjaga, dan menghormati hak asasi manusia pada
setiap manusia dengan demikian dapat terciptalah perdamaian yang
didamba-dambakan.
Materi 9: Wawasan Nusantara
Negara
Indonesia yang berbentuk kepulauan dengan beragamnya etnis, ras, golongan yang
membentang dari Sabang sampai Merauke memberikan potensi konflik yang tinggi,
dengan demikian perlunya Wawasan Nusantara sebagai cara pandang mengenai diri
dan bentuk geografisnya sangat dibutuhkan agar masyarakat dapat lebih memahami
tentang apa yang kita (Indonesia) miliki itulah yang harus kita perjuangkan.
Kemajemukan Indonesia memang menjadi hal yang dapat memicu konflik tapi dengan
wawasan nusantara kita akan lebih mengerti bagaimana caranya kita bersatu untuk
membawa Indonesia pada kekuatan yang sesungguhnya.
Materi 10: Ketahanan Nasional
Ancaman,
tantangan, hambatan, dan gangguan dari luar maupun dari dalam telah banyak
diterima oleh bangsa Indonesia. Adanya ketahanan nasional membuat negara kita
ini tetap berdiri kokoh sejak proklamasi disuarakan, itulah pentingnya
ketahanan nasional. Berideologikan pancasila, Indonesia dapat berdiri ditengah-tengah
dua ideology besar yaitu Liberal dan Komunis, Pancasila adalah salah satu
ketahanan nasional karena dengan adanya pancasila rakyat Indonesia merasa
memiliki pedoman untuk hidup berbangsa dan bernegara, merasakan bahwa Indonesia
ini memang layak untuk tetap Berjaya dan diperjuangkan, maka apapun yang
menjadi ancaman bangsa Indonesia kelak, kita harus dapat tetap bersama,
bersatu, dan berjuang untuk negeri tercinta Indonesia.
Materi 11: Geopolitik Indonesia
Hampir sama
dengan wawasan nusantara. Namun bedanya Geopolitik mungkin lebih menekankan
pada daerah atau wilayahnya.
Materi 12: Geostrategi Indonesia
Geostrategi
biasanya dihubung-hubungkan dengan kepentingan militer atau perang namun
geostrategic di Indonesia ini diartikan sebagai metode untuk tercapainya
cita-cita proklamasi melalui proses pembangunan nasional. Salah satu
strateginya yaitu dengan adanya demokrasi, demokrasi diperlukan untuk
menyatukan perbedaan yang ada untuk tercapainya Indonesia yang makmur
sejahtera.
Nah sekarang
aku mau bahas tentang berita yang lagi HOT banget nih!
Tentang
korupsi.
Kalian ngerasa
gak sih kalau dikit-dikit berita yang ada di televisi atau media sosial lagi
lagi tentang korupsi, lagi lagi korupsi… Haduh dari zaman aku masih kecil
sampai sekarang ada-ada saja kasusnya, dari mulai masa fenomenalnya Gayus
Tambunan, Nazaruddin, Anas Urbaningrum, Angelina Sondakh, kasus century, kasus
hambalang, dan sampai sekarang kasusnya cawagub Sylviana Murni dan hakim MK
yaitu Patrialis Akbar.
Bosan gak sih
dengar kasus korupsi terus dari masa ke masa..?
Pingin deh
ngerasain Indonesia bebas dari kasus korupsi, oh iya menurut artikel yang
dirilis media Inggris The Daily Mail 2016
posisi Indonesia pada daftar negara terkorup menunjukan peningkatan posisi
dari masa sebelumnya, sekarang Indonesia berada pada posisi 88 pada daftar
negara terkorup dunia. Itu berarti masa pemerintahan Pak Jokowi berhasil
membawa Indonesia sedikit demi sedikit menuju ke arah yang lebih baik.
Kasus yang lagi
booming sekarang yaitu kasusnya
Sylviana Murni yang sekarang terjerat kasus dugaan korupsi dana bansos (bantuan
sosial) dan dana pembangunan masjid padahal beliau merupakan calon wakil
gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 sebagai pendamping dari Agus Harimurti
Yudhoyono. Hal ini tentu saja berimbas pada eksistensinya sebagai cawagub,
pasti banyak orang-orang yang berpikir negatif karena hal tersebut dan mungkin
bisa saja banyak orang yang jadi hilang respect pada pasangan cagub dan cawagub
tersebut yaaa walaupun kasus ini belum diketahui kebenarannya seperti apa.
Sylviana Murni
telah mengikuti penyidikan dan mengatakan kalau dana bansos itu keliru, dana
tersebut adalah dana hibah, begitu kata bu Sylvi.
Pengumuman
tersangka Sylviana Murni terkait kasus korupsi hanyalah soal waktu, jadi mari
kita ikuti terus perkembangan berita tersebut supaya kita dapat menentukan mana
yang terbaik bagi DKI Jakarta.
Indonesia
adalah negara demokrasi, dimana hal itu dapat diartikan pemerintahan dari
rakyat, untuk rakyat, dan oleh rakyat maka dari itu seluruh rakyat bebas
memilih sesuai dengan kehendaknya yang menurutnya adalah pilihan terbaik. Saya
berpikir disini rakyat-rakyat DKI Jakarta sudah semestinya dapat berpikir
dengan kritis untuk menentukan pilihannya, siapakah yang tepat untuk memimpin
kota Jakarta tercinta ini. Dengan melihat kualitas dari pasangan calon gubernur
dan wakil gubernur kita dapat memilih dan mengira manakah yang tepat untuk
membawa Jakarta agar lebih berjaya dan tentu saja jauh dari berbagai ancaman,
tantangan, hambatan, dan gangguan yang menghadang.
Sebagai Warga
Negara yang baik lebih tepatnya warga DKI Jakarta, kita harus mengikuti jalannya
proses kegiatan pilkada karena ini termasuk hak dan kewajiban kita untuk
memilih dan dipilih, apalagi DKI Jakarta merupakan Ibukota Negara maka dari itu
pilihan kita sangat berpengaruh pula untuk kemajuan Indonesia. Hindari golput
dan marilah kita tentukan nasib DKI Jakarta dengan bijak.
Siapapun yang
nantinya terpilih semoga itu adalah pilihan terbaik untuk kelangsungan DKI
Jakarta dan tentunya Indonesia. Aamiin.
Picture source: